Adab atau Akhlaq dalam Berhaji


Adab-adab Haji :

1. Mengikhlaskan niat di dalam ibadah haji

2. Mempelajari hukum-hukum tentang haji

3. Menghindari dari para penganggur dan orang-orang yang suka bermain-main

Yaitu orang-orang yang jika bergaul dengan mereka akan menyebabkan terjatuh di dalam maksiat, membuang-buang waktu dan banyak ngobrol.

4. Menghindari dari ahli bid’ah dan khurafat

Ahli bid’ah dan khurafat sering memalingkan dari beribadah dan berdo’a kepada Allah kepada berdo’a kepada selain-Nya serta lebih memilih untuk mencari bangunan–bangunan dari peninggalan bersejarah untuk mengusap-usapnya dan mengusap-usap Ka’bah serta Maqam Ibrahim yang sering menyebabkan pertengkaran, padahal mestinya mereka menunaikan ibadah haji ini dengan baik

5. Hendaknya berusaha untuk ekonomis di dalam berbelanja

6. Jauhilah hal-hal yang melengahkan

7. Berusaha untuk menerapkan akhlaq yang baik dan melawan nafsu

Berusaha untuk menerapkan akhlaq yang baik selama perjalanan, dan selama pelaksanaan ibadah haji, serta berusaha untuk melawan hawa nafsu untuk mewujudkan hal itu, sehingga temanmu menjadi rela untuk bersamamu. Dan hendaknya anda bisa bersabar untuk menjauhi dari permusuhan dan perkelahian yang sering timbul pada saat melakukan perjalanan dan pada saat terjadinya desak-desakan.

8. Selalu berdzikir dengan dzikir pagi dan petang,

dan berdo’a ketika keluar rumah dan ketika hendak melakukan perjalanan. Hendaknya dia berdo’a ketika keluar rumah, sebagaimana di dalam hadits Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam jika keluar rumah beliau berdo’a:

“Dengan nama Allah. Aku bertawakkal kepadaNya dan tiada daya dan upaya kecuali karena pertolongan Allah. Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepadaMu jangan sampai aku sesat atau disesatkan, berbuat kesalahan atau disalahi, menganiaya atau dianiaya, berbuat bodoh atau dibodohi." (HR. Abu Daud dan Tirmidzi dengan sanad shahih)

Jika jalan sedang menanjak hendaknya dia mengucapkan: “Allahu Akbar " , jika dia menuruni lembah atau tempat yang rendah, hendaknya mengucapkan: “Subhanallah" , ini berdasarkan hadits Jabir :

“Dari Jabir bin ‘Abdullah radhiyallahu ‘anhuma berkata: “Apabila kami berjalan mendaki (naik), kami bertakbir dan apabila menuruni jalan kami bertasbih." (HR. Bukhari)

Hendaknya dia jangan lupa untuk selalu berdzikir ketika berpindah-pindah tempat, dan untuk selalu mengulangi hafalan al Qur’annya dan untuk selalu melaksanakan sholat witir walaupun sedang berada di atas kendaran atau di atas pesawat terbang, karena sholat nafilah boleh dilakukan oleh muafir di atas kendaraannya.

9. Hendaknya dia membawa bekal lebih jika dia termasuk orang yang mampu.

Sehingga bisa membantu temannya dan berbuat baik kepadanya, sebagaimana di dalam hadits:

“Sesungguhnya Allah senantiasa menolong hambaNya, selama hamba tersebut menolong saudaranya.” (HR. Muslim dari hadits Abu Hurairah )

10. Hendaknya dia selalu menjaga kewajiban-kewajiban syari’ah.

Seorang musafir harus tetap menjaga shalat dan bersuci serta kewajiban-kewajiban yang lain, dan jangan bermalas-malas untuk mengerjakan itu semua tepat pada waktunya.

Dia hendaknya meng-qashar sholat dan menjama’nya jika hal itu dibutuhkan, karena dia sedang melakukan perjalanan atau sedang istirahat, maka membutuhkan untuk menjama’ sholatnya karena kecapaian atau mengantuk.

Komentar